The Hanz Blog |Belajar dan Berbagi
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

Karya Sastra Lama

Diposting oleh Rihan Sabtu, 25 September 2010

Yang dimaksud dengan Karya Sastra Indonesia adalah “Karya sastra Bahasa Melayu yang berkembang dan tersebar di daerah yang berbahasa melayu sampai sekitar abad ke-18. Sehingga karya sastra lama Indonesia bisa disebut Kesusastraan Melayu Lama Indonesia”. Bisa disebut demikian karena Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu dan pertumbuhan Sastra Indonesia berawal dari Sastrawan Melayu Lama.

Ciri-Ciri Sastra Lama:
  • Menggunakan Bahasa Ungkapan
  • Bentuknya Statis
  • Cerita berkisar di Istana Sentris
  • Karangan berbentuk Anonim
  • Bersifat Patatis
Hasil Karya Sastrawan Lama:
1.  Puisi Lama
Puisi Lama adalah “Karangan yang terikat oleh syarat-syarat tertentu.”
Syarat tersebut adalah:
  • Jumlah baris dalam dalam setiap bait.
  • Jumlah suku kata dalam setiap baris.
  • Sajak/Persamaan bunyi. (misalnya, syair: a-a-a-a pantun: a-b-a-b)
  • Hubungan baris-barisnya. (misalnya, sampiran dan isi)
  • Irama
Yang termasuk dalam Puisi Lama adalah:
  • Pantun
  • Karmila
  • Talibun
  • Bidal
  • Gurindam
  • Syair
  • Selokan
  • Patun Berkait
2.  Bahasa Berirama Lama
Bahasa Berirama Lama adalah “Karangan Prosa yang mengungkapkan curahan hati dan mengutamakan Irama”
Caranya:
  • Menyusun kalimat-kalimat pendek
  • Mengukir suatu lukisan dengan berbagai perumpamaan yang sama maksudnya
  • Permulaan karangan menggunakan kalimat-kalimat yang serupa
3.  Prosa Lama
Prosa Lama adalah “Jenis karangan Prosa dari zaman kesustraan melayu yang berkembang sampai sekitar abad ke-18”
Ciri-ciri Prosa Lama:
  • Berisi hal-hal yang bersifat fantatis dan istana sentries
  • Karena dianggap sebagai hasil bersama, nama pengarangnya tisak di tulis (aronim)
  • Banyak menggunakan Bahasa Klise & bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu
  • Cara bercerita:
- Biasanya dimulai dengan kata “sahitul hikayat” atau konon kabarnya.
- Akhir cerita biasanya ditutup dengan kata “wallahu’alam bishawab”
  • Banyak medapat pengaruh Bahasa Arab & beberapa bahasa lain.

Membaca Cepat 200 Kata per Menit

Diposting oleh Rihan

Membaca merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan informasi. Kemampuan membaca dengan kecepatan yang tinggi sangat berpengaruh dalam pemahaman isi bacaan. Berlatih membaca dengan kecepatan tertentu perlu dikembangkan. Kebiasaan membaca bersuara, menggerakkan bibir, atau menunjuk kata- perkata dengan jari atau pensil akan menghambat kecepatan membaca. Kecepatan membaca dapa dihitung dengan rumus: “Jumlah kata yang dibaca dibagi dengan jumlah detik yang digunakan dan dikali dengan 60. hasilnya adalah Jumlah Kata per Menit (Kpm). Cara seperti ini perlu latihan gerak bola mata dan kosentrasi.

Latihan cara/teknik membaca berikut ini dapat kamu latih secara berulang-ulang untuk meningkatkan kemampuan kamu dalam membaca cepat.
1.  Menggunakan gerak mata dengan memperluas jangkauan mata dan mengurangi “Regresi”.
  • Pada tahap ini, jangkauan mata bias di latih dari hanya melihat perkata menjadi beberapa kata dalam sekali pandang dan seterusnya, sehingga jangkauan mata menjadi lebih luas.
  • Mengurangi “Regresi” atau pengulangan kata yang telah dibaca.
2.  Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara. Biasakan membaca tanpa mengeluarkan suara dengan mengandalkan pengelihatan mata.
3.  Meningkatkan konsentrasi dengan cara menghilangkan berbagai gangguan dari dalam dan luar diri. Berikan perhatian total pada bacaan.